Industri transportasi merupakan salah satu infrastruktur pendukung
pertumbuhan ekonomi yang sangat strategis. Menurut proyeksi yang
dilakukan oleh Lembaga Managemen FEUI untuk tahun 2015, angkatan jalan
raya memberikan sumbangan tertinggi sekitar Rp 463,058 triliun, disusul
dengan angkutan jasa penunjang laut sebesar Rp 68,441 triliun. Sementara
posisi ketiga ditempati angkutan laut sebesar Rp129,963 triliun dan
posisi keempat adalah Rp 62,214 triliun. Disusul angkutan sungai dengan
PBD Rp 24,708 triliun dan yang paling kecil adalah angkutan rel sebesar
Rp. 4,965 triliun.
“Transportasi itu tidak bisa dijadikan lini bisnis, tapi public
services. Di Industri transportasi yang diutamakan adalah safety. Saya
pernah menangani kereta api selama enam tahun, begitu saya tingkatkan
dengan visi misi mengutamakan safety, penumpang meningkat,” ujar Jonan.
Pertemuan rutin yang dilakukan sebulan sekali untuk memastikan bahwa
kebijakan yang dibuat masih relevan dengan perkembangan industri terkait
sehingga Indonesia dapat terus mengikuti perkembangan di dunia
transportasi maupun logistik dan dapat terus bersaing dengan negara
lain, terutama dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 yang akan
segera diberlakukan.
Jonan berharap, pihak yang terlibat dapat memberikan feedback dan
industry insight secara langsung serta diskusi aktif dengan para pemain
dari industri transportasi dan logistik agar dapat terjalin kerja sama
yang komprehensif dan saling menguntungkan. (EVA).
Perkembangan ekonomi masyarakat Indonesia memengaruhi perubahan banyak
hal. Tingkat konsumsi masyarakat juga berubah mengingat daya beli
masyarakat meningkat. Hal yang sama terjadi pada sektor transportasi dan
logistik. Di era sekarang, masyarakat semakin
dituntut untuk memiliki mobilitas tinggi. Berbagai penyedia jasa
transportasi telah mencatat perkembangan yang cukup besar dalam beberapa
tahun terakhir. Penumpang transportasi udara, tercatat mengalami
kenaikan sebesar lebih dari 20% dari tahun 2009 hingga tahun 2011.
Seperti dikutip dari White Paper yang dikeluarkan MarkPlus Insight berjudul " INNOVATION IN TRANSPORTATION AND LOGISTIC SECTOR:Could It be Managed?" jasa
pengangkutan barang, atau logistik, pun mengalami peningkatan yang
cukup tinggi. Pelindo III mencatatkan 10% kenaikan pengangkutan barang
yang melewati pelabuhannya . Perkembangan logistik ini tentunya akan
terus berkembang seiring dengan berkembangnya sektor perdagangan.
Hampir semua jenis transaksi, online maupun offline, internasional
maupun domestik, pastilah memerlukan jasa transportasi dan logistik.
Perdagangan online yang saat ini sudah dilengkapi dengan metode
pembayaran yang juga online; tetap tidak dapat menghilangkan kebutuhan
akan transportasi dan logistic. Dapat dikatakan bahwa transportasi dan
logistik adalah bisnis yang permintaannya tidak akan terusik dengan
adanya perubahan di dunia digital.
Dailysocial.net menyebutkan bahwa pada tahun 2012, transaksi online
di Indonesia sudah mencapai 266 juta USD dan diprediksikan akan
menyentuh angka 736 juta USD di tahun 2014. Hal ini jelas merupakan
kabar yang baik bagi pemain di bidang transportasi dan logistik. Volume
transaksi offline yang diperkaya dengan transaksi online membawa harapan baru untuk perkembangan bisnisnya di masa yang akan datang.
Kamis, 17 September 2015
Home »
Industri transportasi
» Industri transportasi
Industri transportasi
Sumber ilustrasi: http://www.careerealism.com
0 komentar:
Posting Komentar