Kamis, 17 September 2015

Industri transportasi

Industri transportasi merupakan salah satu infrastruktur pendukung pertumbuhan ekonomi yang sangat strategis. Menurut proyeksi yang dilakukan oleh Lembaga Managemen FEUI untuk tahun 2015, angkatan jalan raya memberikan sumbangan tertinggi sekitar Rp 463,058 triliun, disusul dengan angkutan jasa penunjang laut sebesar Rp 68,441 triliun. Sementara posisi ketiga ditempati angkutan laut sebesar Rp129,963 triliun dan posisi keempat adalah Rp 62,214 triliun. Disusul angkutan sungai dengan PBD Rp 24,708 triliun dan yang paling kecil adalah angkutan rel sebesar Rp. 4,965 triliun.
“Transportasi itu tidak bisa dijadikan lini bisnis, tapi public services. Di Industri transportasi yang diutamakan adalah safety. Saya pernah menangani kereta api selama enam tahun, begitu saya tingkatkan dengan visi misi mengutamakan safety, penumpang meningkat,” ujar Jonan.
Pertemuan rutin yang dilakukan sebulan sekali untuk memastikan bahwa kebijakan yang dibuat masih relevan dengan perkembangan industri terkait sehingga Indonesia dapat terus mengikuti perkembangan di dunia transportasi maupun logistik dan dapat terus bersaing dengan negara lain, terutama dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 yang akan segera diberlakukan.
Jonan berharap, pihak yang terlibat dapat memberikan feedback dan industry insight secara langsung serta diskusi aktif dengan para pemain dari industri transportasi dan logistik agar dapat terjalin kerja sama yang komprehensif dan saling menguntungkan. (EVA).

Perkembangan ekonomi masyarakat Indonesia memengaruhi perubahan banyak hal. Tingkat konsumsi masyarakat juga berubah mengingat daya beli masyarakat meningkat. Hal yang sama terjadi pada sektor transportasi dan logistik. Di era sekarang, masyarakat semakin dituntut untuk memiliki mobilitas tinggi. Berbagai penyedia jasa transportasi telah mencatat perkembangan yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir. Penumpang transportasi udara, tercatat mengalami kenaikan sebesar lebih dari 20% dari tahun 2009 hingga tahun 2011. 

Seperti dikutip dari White Paper yang dikeluarkan MarkPlus Insight berjudul " INNOVATION IN TRANSPORTATION AND LOGISTIC SECTOR:Could It be Managed?" jasa pengangkutan barang, atau logistik, pun mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Pelindo III mencatatkan 10% kenaikan pengangkutan barang yang melewati pelabuhannya . Perkembangan logistik ini tentunya akan terus berkembang seiring dengan berkembangnya sektor perdagangan.

Hampir semua jenis transaksi, online maupun offline, internasional maupun domestik, pastilah memerlukan jasa transportasi dan logistik. Perdagangan online yang saat ini sudah dilengkapi dengan metode pembayaran yang juga online; tetap tidak dapat menghilangkan kebutuhan akan transportasi dan logistic. Dapat dikatakan bahwa transportasi dan logistik adalah bisnis yang permintaannya tidak akan terusik dengan adanya perubahan di dunia digital.

Dailysocial.net menyebutkan bahwa pada tahun 2012, transaksi online di Indonesia sudah mencapai 266 juta USD dan diprediksikan akan menyentuh angka 736 juta USD di tahun 2014.  Hal ini jelas merupakan kabar yang baik bagi pemain di bidang transportasi dan logistik. Volume transaksi offline yang diperkaya dengan transaksi online membawa harapan baru untuk perkembangan bisnisnya di masa yang akan datang.







Sumber ilustrasi: http://www.careerealism.com


0 komentar:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Posting Komentar